adalah masjid kedua yang dibangun oleh Rasulullah , setelah Masjid Quba
yang didirikan dalam perjalanan hijrah beliau dari Mekkah ke Madinah.
Masjid Nabawi dibangun sejak saat-saat pertama Rasulullah . tiba di Madinah, yalah di tempat unta tunggangan Nabi . menghentikan perjalanannya. Lokasi itu semula adalah tempat penjemuran buah kurma milik anak yatim dua bersaudara Sahl dan Suhail bin ‘Amr, yang kemudian dibeli oleh Rasulullah . untuk dibangunkan masjid dan tempat kediaman beliau.[1][2]
Awalnya, masjid ini berukuran sekitar 50 m × 50 m, dengan tinggi atap sekitar 3,5 m[3] Rasulullah .
turut membangunnya dengan tangannya sendiri, bersama-sama dengan para
shahabat dan kaum muslimin. Tembok di keempat sisi masjid ini terbuat
dari batu bata dan tanah, sedangkan atapnya dari daun kurma dengan
tiang-tiang penopangnya dari batang kurma. Sebagian atapnya dibiarkan
terbuka begitu saja. Selama sembilan tahun pertama, masjid ini tanpa
penerangan di malam hari. Hanya di waktu Isya, diadakan sedikit
penerangan dengan membakar jerami.[1]
Kemudian melekat pada salah satu sisi masjid, dibangun kediaman Nabi .
Kediaman Nabi ini tidak seberapa besar dan tidak lebih mewah dari
keadaan masjidnya, hanya tentu saja lebih tertutup. Selain itu ada pula
bagian yang digunakan sebagai tempat orang-orang fakir-miskin yang tidak
memiliki rumah.[1] Belakangan, orang-orang ini dikenal sebagai ahlussufah atau para penghuni teras masjid.
Setelah itu berkali-kali masjid ini direnovasi dan diperluas. Renovasi yang pertama dilakukan oleh Khalifah Umar bin Khattab pada tahun 17 H, dan yang kedua oleh Khalifah Utsman bin Affan pada tahun 29 H. Di zaman modern, Raja Abdul Aziz
dari Kerajaan Saudi Arabia meluaskan masjid ini menjadi 6.024 m² pada
tahun 1372 H. Perluasan ini kemudian dilanjutkan oleh penerusnya, Raja Fahd
pada tahun 1414 H, sehingga luas bangunan masjidnya hampir mencapai
100.000 m², ditambah dengan lantai atas yang mencapai luas 67.000 m² dan
pelataran masjid yang dapat digunakan untuk salat seluas 135.000 m².
Masjid Nabawi kini dapat menampung kira-kira 535.000 jemaah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar